Kalau mau buat peta alokasi presentasi gaji sesuai pos-pos nya, secara umum gambarannya seperti ini:
- 40% gaji bulanan dialokasikan untuk kebutuhan pokok misalkan uang belanja kebutuhan dapur buat sebulan, uang kebersihan lingkungan, uang sekolah anak, uang bayar ART, Uang beli pampers, uang beli susu anak, transportasi, pulsa, listrik. Biasanya gue masukin biaya sekolah anak di part ini, karena biaya sekolah bentuknya fix dan harus selalu ada di setiap bulannya.
- 30% untuk membayar cicilan dan hutang. Cicilan KPR, cicilan KTA, cicilan KPM, cicilan kartu kredit. Inilah kenapa biasanya pada saat kamu mengajukan pinjaman ke bank misalkan untuk cicilan KPR saat beli rumah, plafond yang diberikan sama bank tuh berbeda2 karena menghitung bisanya 30-35% pendapatan kamu dialokasiin untuk bayar cicilan. Biasanya di bank disebut DBR (Debt Burden Ratio) yang artinya kemampuan bayar bulanan rasionya 30-45% dari total pendapatan.
- 20% untuk investasi dan tabungan (termasuk ngumpulin dana darurat disini)
- 10% untuk kasih orang tua dan bersedekah
Kalau ngitung persentasinya emang jadi kaya berpikir, "terus kapan gue beli bajunya? Kapan gue punya tas branded gucci dior channel segala macem? Kapan gue jalan2nya? Kapan kapan kapan…?", ya kan?
Nah ini makanya untuk menunjang kebutuhan pokok yang fix, kalian harus punya sumber income lain yang bisa dimanfaatin untuk menuhin “keinginan” kalian.
Bedain ya antara “kebutuhan” sama “keinginan”
Kalau kebutuhan itu Fix, gak bisa di ganggu gugat, pasti keluar biaya tersebut.
Sedangkan keinginan itu untuk self reward, untuk pacuan mengejar mimpi. Jadi jangan kebalik ya ngutamain keinginan dulu baru mikirin kebutuhan.
Nah, selama source of income kalian baru 1, yaitu cuma gaji, maka kebutuhan pokok dulu yang diutamain, termasuk didalamnya kebutuhan nabung/investasi.
Kalau lihat orang pada tajir-tajir amat dong ya, gonta ganti tas branded di setiap post socmednya, sepatu belakangnya red soles semua, travelling keluar negeri setiap saat. Untuk usia dibawah 30thn an, kalau bisa afford kaya gitu, sepertinya karena:
- Anak sultan
- Punya banyak source of income
- Ga ada tabungan sama sekali karna habis untuk lifestyle
Pilihannya karena 1 gue pribadi bukan anak sultan, jadi sekarang lagi belajar banget bebenah diri supaya post “self reward” gak kebanyakan.
Pilihan ketiga, gue pernah ada di posisi ini beberapa kali. Bukan karena hedonisme gue terlampau tinggi ya, tapi karena kebutuhan pokok sudah tinggi banget dengan pendapatan yang hanya bersumber dari 1 sumber aja.
Emang kebutuhan tuh apa aja siih? wah sungguh sangat banyaklah ya, percaya deh setinggi apapun gajimu, pas udah menikah pasti ada kebutuhan baru yang mengikuti, yang bikin rumus post2 pendapatan di atas terasa berat banget dan jadi jomplang presentasinya.
Makanya pilihan lainnya adalah perbanyak sumber pendapatan.
Supaya bisa memenuhi mimpi dan bukan hanya memenuhi kebutuhan pokok, setidaknya kita butuh 5 sumber pendapatan. Misalkan nih:
- Gaji tetap (suami)
- Gaji tetap (istri)
- Jadi MUA saat weekend, jadi fotografer wedding saat weekend
- Jualan bisnis online dari rumah kecil2an, misal jualan frozen food, jualan casing hp, dll
- Ngajar les pelajaran secara online misalkan bahasa inggris, matematika, musik, dll.
Kelihatannya capek ya? Yes capek! Kalau mau reward tinggi masa gak capek sih, semua ada effortnya dong.
Gue pun lagi belajar supaya setidaknya punya 5 source of income bareng sama suami, bukan karena maruk banget, tapi karena pos kebutuhan pokok cukup tinggi sedangkan keinginan/mimpi juga banyak banget.
Kalau dilihat 5 source of income yang gue tulis, rasanya semua kebutuhan dipenuhi dengan cara kita bekerja untuk uang, padahal untuk hidup yang lebih sejahtera kita harus bisa usahain kalau “uang yang bekerja buat kita”.
Untuk bikin uang bekerja buat kita pastinya butuh proses yg panjang ya, gak serta merta kita invest langsung untung, butuh kesabaran dan konsistensi supaya bisa ada di posisi uang bekerja buat kita, bukan kita yang bekerja untuk uang.
Ini gue juga lagi belajar ya, belajar disiplin diri untuk menunda keinginan yang impulsive dan keukeuh sama kebutuhan nabung ditinggiin supaya someday uang bisa bekerja buat gw.
Shifting dari 5 source of income diatas, pelan2 mulai mengganti supaya diri kita less bekerja untuk uang:
- Gaji (suami)
- Gaji (istri) porsi gaji sampai saat ini masih jadi porsi utama karena gue suka bekerja dan belom planning untuk gak bekerja lagi. Jadi ini masih menjadi motivasi di 5-10thn kedepan
- Shifting pendapatan ke nabung saham atau investasi di bidang instrumen keuangan, supaya bisa dapat dividen sebagai sumber pendapatan yang menggantikan pekerjaan profesi MUA saat weekend.
- Shifting bisnis online yang mungkin gak terkejar karena dibarengin sama kerja, ke belajar invest ke sektor riil, misal ada tanah kosong dibeli lalu ditanam cabe. Sektor agriculture insyaAllah gak akan padam. Bisa hire orang lain yang jago bercocok tanam untuk kesehariannya.
- Shifting ngajar, ke invest buka kursus kecil2an dan cari freelancer pengajar yang bisa support menjadi tenaga pengajar.
0 Comments:
Post a Comment